SUBSCRIBE

sabar...ikhlas..pasrah & ikhtiar..
"semua akan indah pd waktunya" ^v^

Selasa, 27 September 2016

Monggo Man

Monggo Man :) Terdengar ajaib ya istilahnya hahahaha...Monggo man nama sebenarnya adalah pak Jumari Selamat. Asli orang Indonesia yang berasal dari Semarang, tapi lahir dan lama menetap di Singapore menurut ceritanya.

Awal ketemunya dengan Monggo man ini di Ibis Hotel, Bencoolen,Singapore. Secara tak sengaja juga sebenarnya. Pas kita sampai di hotel, begitu masuk ketemu dengan Monggo Man ini, sepertinya profesinya security atau greater. Begitu masuk ke dalam lobby hotel, Monggo man yang berada di depan pintu menyambut dengan kata-kata "Monggo" (bahasa Jawa, yang artinya Silahkan).

Yang tadinya udah kecapekan begitu sampe di Singapore dan langsung mau masuk hotel, ada yang menyambut seperti itu rasanya senang, berasa ilang capeknya. Karena kayak disambut dirumah sendiri.

Singkat cerita aku dan pak suami menebak tebak, kok dia bisa tahu kita dari Indonesia. Mungkin sebenarnya monggo man ini kayak ngetes aja pas kita masuk bilang monggo. hehehehe... Dari pada menebak-nebak, begitu kita turun ke lobby mau jalan-jalan, pas ketemu pak Jumari kita tanya, "kok bapak tahu kita dari Indonesia? ", lalu jawabnya "ketahuan dek dari baunya (harumnya). hahahaha..Bisa aja niy si bapak.

Suamiku malah jadi iseng, menyapa pak Jumari dengan bahasa Jawa halus. Dengan spontan pak Jumari bilang kalau beliau gak paham, karena itu bahasa Jawa halus dan beliau bercerita tentang asal usulnya. Ternyata beliau memang keturunan orang Jawa yang sudah lama tinggal di Singapore. Lahir dan besar disini, hingga menikah dan punya anak.

Obrolan singkat pun selesai dan akhirnya kita jalan-jalan.

Keesokan harinya kita memang berencana ingin ke Sentosa Island, tapi ya bingung mau naik apa, bus atau MRT. Karena selama disini kita belum pernah naik bus nya, bosan juga naik MRT yang pemandangannya hanya bawah tanah aja, kan pingin juga lihat pemandangan sekitaran Singapore ini. Spontan aja aku bilang sama suami, tanya aja sama pak Jumari kalau ketemu di lobby.

Pucuk dicinta, ulam pun tiba. Pas masuk lift, ternyata ada pak Jumari. Kita saling sapa, ngobrol-ngobrol dan pas tiba di lobby pak Jumari pamit, karena besok adalah hari liburnya. Beliau pun sempat bercerita kalau dalam waktu dekat pause bekerja dulu, karena mau pulang ke kampung istrinya di Philipina. 

Pak Jumari pun bertanya kita hendak kemana. kita jawab mau ke Sentosa Island.
Pak Jumari "wah....hari 6 ya (Sabtu maksudnya)", wah nya itu karena disana pasti rame.
Ngobrol-ngobrol gimana caranya kita bisa sampai ke Sentosa melalui Vivo city, bisa dengan bus no dan jurusan apa atau MRT. 
Gak lupa dong ya untuk foto-foto :D




Kita pun saling bertukar cerita sedikit, dan bercerita kalau kita liburan ini dalam rangka anniversary yang ke tujuh. Pak Jumari pun bertanya soal anak. Pertanyaan yang sudah tidak membuatku sensitif belakangan ini :D Kita pun jawab on the progress. Pak Jumari pun berpesan agar kita berdua untuk selalu sabar dan semangat untuk berusaha. Beliau pun sampai tidak enak hati karena memberikan nasihat ini sama kita. (aku pun sampe terharu) dan suamiku pun berkata tidak apa-apa, karena nasihat itu bisa datang dari mana saja, dari siapa aja dan kapan saja. Kita pun welcome dengan nasihat, karena merasa sangat diperhatikan, bukannya hanya men-judge dengan berbagai pertanyaan dari benak mereka. Dan didalam pesannya itu pun terselip doa, yang mana seperti merupakan penyejuk hati bagi kami berdua.

Senangnya ada lagi orang perhatian yang entah tiba-tiba saja ditengah-tengah acara liburan kami ini. Dengan pesan beliau seperti menyadarkan aku kembali untuk selalu bersabar dan tawakkal kepada Allah SWT, mungkin kadang terlupa dan merasa tidak sabaran untuk selalu mengharapkan datangnya mukjizat tersebut dariNya. Seperti tersentil bahwa telah banyak yang telah kami alami dan hari ini merupakan perayaan dari kebersamaan kami dan mengingat apa saja yang telah kami lalui. Benar-benar merasa bersyukur ketemu dengan monggo man dihari itu, dari sekian banyaknya orang yang lalu lalang dan ditengah-tengah negara asing yang bukan tempat kami tinggal, ada yang memperhatikan kami dengan memberikan pesan dan doa nya untuk kami. 
Terima kasih pak Jumari.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Selasa, 27 September 2016

Monggo Man

Monggo Man :) Terdengar ajaib ya istilahnya hahahaha...Monggo man nama sebenarnya adalah pak Jumari Selamat. Asli orang Indonesia yang berasal dari Semarang, tapi lahir dan lama menetap di Singapore menurut ceritanya.

Awal ketemunya dengan Monggo man ini di Ibis Hotel, Bencoolen,Singapore. Secara tak sengaja juga sebenarnya. Pas kita sampai di hotel, begitu masuk ketemu dengan Monggo Man ini, sepertinya profesinya security atau greater. Begitu masuk ke dalam lobby hotel, Monggo man yang berada di depan pintu menyambut dengan kata-kata "Monggo" (bahasa Jawa, yang artinya Silahkan).

Yang tadinya udah kecapekan begitu sampe di Singapore dan langsung mau masuk hotel, ada yang menyambut seperti itu rasanya senang, berasa ilang capeknya. Karena kayak disambut dirumah sendiri.

Singkat cerita aku dan pak suami menebak tebak, kok dia bisa tahu kita dari Indonesia. Mungkin sebenarnya monggo man ini kayak ngetes aja pas kita masuk bilang monggo. hehehehe... Dari pada menebak-nebak, begitu kita turun ke lobby mau jalan-jalan, pas ketemu pak Jumari kita tanya, "kok bapak tahu kita dari Indonesia? ", lalu jawabnya "ketahuan dek dari baunya (harumnya). hahahaha..Bisa aja niy si bapak.

Suamiku malah jadi iseng, menyapa pak Jumari dengan bahasa Jawa halus. Dengan spontan pak Jumari bilang kalau beliau gak paham, karena itu bahasa Jawa halus dan beliau bercerita tentang asal usulnya. Ternyata beliau memang keturunan orang Jawa yang sudah lama tinggal di Singapore. Lahir dan besar disini, hingga menikah dan punya anak.

Obrolan singkat pun selesai dan akhirnya kita jalan-jalan.

Keesokan harinya kita memang berencana ingin ke Sentosa Island, tapi ya bingung mau naik apa, bus atau MRT. Karena selama disini kita belum pernah naik bus nya, bosan juga naik MRT yang pemandangannya hanya bawah tanah aja, kan pingin juga lihat pemandangan sekitaran Singapore ini. Spontan aja aku bilang sama suami, tanya aja sama pak Jumari kalau ketemu di lobby.

Pucuk dicinta, ulam pun tiba. Pas masuk lift, ternyata ada pak Jumari. Kita saling sapa, ngobrol-ngobrol dan pas tiba di lobby pak Jumari pamit, karena besok adalah hari liburnya. Beliau pun sempat bercerita kalau dalam waktu dekat pause bekerja dulu, karena mau pulang ke kampung istrinya di Philipina. 

Pak Jumari pun bertanya kita hendak kemana. kita jawab mau ke Sentosa Island.
Pak Jumari "wah....hari 6 ya (Sabtu maksudnya)", wah nya itu karena disana pasti rame.
Ngobrol-ngobrol gimana caranya kita bisa sampai ke Sentosa melalui Vivo city, bisa dengan bus no dan jurusan apa atau MRT. 
Gak lupa dong ya untuk foto-foto :D




Kita pun saling bertukar cerita sedikit, dan bercerita kalau kita liburan ini dalam rangka anniversary yang ke tujuh. Pak Jumari pun bertanya soal anak. Pertanyaan yang sudah tidak membuatku sensitif belakangan ini :D Kita pun jawab on the progress. Pak Jumari pun berpesan agar kita berdua untuk selalu sabar dan semangat untuk berusaha. Beliau pun sampai tidak enak hati karena memberikan nasihat ini sama kita. (aku pun sampe terharu) dan suamiku pun berkata tidak apa-apa, karena nasihat itu bisa datang dari mana saja, dari siapa aja dan kapan saja. Kita pun welcome dengan nasihat, karena merasa sangat diperhatikan, bukannya hanya men-judge dengan berbagai pertanyaan dari benak mereka. Dan didalam pesannya itu pun terselip doa, yang mana seperti merupakan penyejuk hati bagi kami berdua.

Senangnya ada lagi orang perhatian yang entah tiba-tiba saja ditengah-tengah acara liburan kami ini. Dengan pesan beliau seperti menyadarkan aku kembali untuk selalu bersabar dan tawakkal kepada Allah SWT, mungkin kadang terlupa dan merasa tidak sabaran untuk selalu mengharapkan datangnya mukjizat tersebut dariNya. Seperti tersentil bahwa telah banyak yang telah kami alami dan hari ini merupakan perayaan dari kebersamaan kami dan mengingat apa saja yang telah kami lalui. Benar-benar merasa bersyukur ketemu dengan monggo man dihari itu, dari sekian banyaknya orang yang lalu lalang dan ditengah-tengah negara asing yang bukan tempat kami tinggal, ada yang memperhatikan kami dengan memberikan pesan dan doa nya untuk kami. 
Terima kasih pak Jumari.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar