SUBSCRIBE

sabar...ikhlas..pasrah & ikhtiar..
"semua akan indah pd waktunya" ^v^

Senin, 12 September 2016

Romantic Journey DAY 3

Kuala Lumpur - Singapore, August 26th 2016,Friday


Tiba di bandara KLIA 2 masih jam 4 pagi..tapi bandara juga sudah ramai pengunjung. Tapi counter check-in kita jelaslah belum buka, kan pesawatnya juga masih jam 7 nanti hehehehe....Gak lama menunggu kira-kira 30-60 menit kemudian, counternya dibuka dan check in lah kita disana.

Khusus untuk penerbangan ke Singapore dengan Air Asia, bag tag nya udah harus kita cetak sebelumnya dari web Air Asia nya dan nanti di counter check-in kita tinggal kasih ke petugasnya dan nanti diberikan kantong berbahan solid plastik untuk bag tag nya.


Beruntungnya kita, gate boardingnya gak terlalu jauh dari pintu masuk, tidak seperti yang banyak dibilang orang kalo mau ke Indonesia, gate boardingnya ini jauh ada di ujung bandara. Santai dululah kita sambil menunggu gate boardingnya dibuka, juga jangan lupa untuk sholat subuh.

Masuk ke dalam musholla bandara, ternyata lagi-lagi kecepatan. Sampai di dalam mushola, ternyata masih baru mau adzan. Karena terlalu kecil musholla nya, jadi sholatnya harus antri, banyak juga antriannya. Jadi harus sabar-sabar ya antrinya :)

Gate boarding pun dibuka, dan gak lama panggilan untuk hot seat terdengar. Masuk ke pesawat dan karena kita, khususnya aku terlalu lelah dan capek, jadi sampai di pesawat, begitu take off langsunglah aku tertidur. Sampai harus dibangunin pak suami untuk mengisi imigration card. 

Penerbangan menghabiskan waktu kurang lebih satu jam. Gak lama rasanya baru aja kita tertidur, tau-tau udah sampai di terminal 1 bandara Changi, Singapore.

Cuacanya di dalam bandara ini ternyata sangatlah dingin, enak, sejuk :D Walau dingin, tapi aku harus tetap buka jaket, males berlama-lama membuka jaket nantinya untuk diperiksa di pemeriksaan badan dan koper/tas, karena aku gak mau membuat antrian terlalu lama karena proses buka jaket dll ini, juga lepas gesper dan jam tangan tentunya. Benar saja, orang di depan antrianku haruslah membuka cardigannya.

Dari situ kita ke antrian berikutnya ke counter cap imigrasi. Antriannya cukup panjang, tapi gak terlalu lama, karena mereka kerjanya sangat praktis, sistematis dan cekatan, dan juga ternyata petugas imigrasinya pun cukup ramah.

Ke bagian pengambilan koper, ternyata koper kita sudah tersedia di dekat rel nya. Karena mereka begitu cepat dan praktis kerjanya, koper sudah hanya tinggal beberapa penumpang saja.

Di bandara, pak suami putuskan untuk membeli no lokal, biar mudah komunikasinya. Harganya di banderol 30$ Singapore. Sebenarnya ada bonus tambahan untuk sim card ke dua yang harganya sangat murah. Tapi aku berpikir akan jarang pegang dan utak atik hape (mau menikmati liburan) dan bahwa di hotel nanti akan bisa memakai fasilitas wi-fi nya. Jadi, sim card kedua tidak kita beli.

Kagum dengan bandaranya. Beda dengan bandara Soekarno Hatta, bandaranya persis sekali dengan yang ada di film-film.xixixixi. 





Bandara dan counter check in-nya


Petunjuk barang-barang yang bisa kita bawadan tidak dalam koper bagasi dan kabin








Dinding Diorama Wisata Singapore



Sedikit lapar, lihat-lihat ada Swensens, jajan dululah disitu. Santai sejenak sambil menentukan kita akan naik apa dan bagaimana menuju hotel tempat kita menginap. Es krim strawberry cheese cake 1 scoop nya seharga 4,5$.




Dari terminal 1 ini, kita menuju ke stasiun MRT Changi dan menuju ke Tanah Merah transit sebentar lalu menuju ke stasiun Bugis. Cara membeli tiket MRT nya seperti beli tiket MRT di Kuala Lumpur kemarin, tapi bedanya tidak berbentuk token, tapi tiket seperti KTP dan uangnya yang dimasukkan ke mesin tidak bisa dalam pecahan diatas 5$, jadi siapkan banyak uang pecahan kecil dan koin ya...

Sebenarnya kalau untuk wisatawan ada yang namanya Tourist Pass, bisa untuk bus dan MRT, tapi karena di bandara antriannya ini panjang sekali, kita akhirnya beli yang one way ticket. Untuk tourist pass ini biasanya di banderol dengan harga 15$ per kartu. Juga karena kita ini pengen ngerasain yang namanya travelling, jadinya beli yang ticket one way ini.






Perjalanan dari Changi ke Bugis memakan waktu sekitar 1 jam. MRT nya dari Changi ternyata cukup ramai, tapi gak desak-desakan dan sesak. Sampai di stasiun Bugis, dan stasiunnya ini berada dibawah tanahnya Bugis Junction (seperti mall). Awlanya kita muter-muter di mall nya ini dengan maksud hati mau makan siang, tapi karena pak suami kelelahan sambil gerek-gerek koper, akhirnya kita cari hotel tempat kita menginap dulu.



Berbekal dengan peta hotel yang kita print dari google maps, letaknya memang tidak jauh dari Bugis ini dan gak lama pun kita menemukan hotelnya.

Hotel kita menginap ini di Ibis Hotel Bencoolen street. Masuk ke hotel, disambut bapak satpam dengan sambutan "monggo"....lhooo...otomatislah kita menoleh ramah ke bapak ini :D ceritanya si bapak ini nanti ya di halaman berikutnya.


Sebenarnya check in kamar masih sekitar 3 jam lagi, tapi karena kamar sudah bersih dan beres, akhirnya kita bisa masuk kamar. ahhh...akhirnya kita bisa istirahat sejenak dulu. Dan ini adalah hari Jum'at, sementara pak suami sholat Jum'at, aku pun santai-santai dulu di kamar sambil chit chat sama mama dan teman-teman di Jakarta, dengan memanfaatkan wi-fi gratis dari hotel ini.

Pak suami sholat di dekat hotel, jalan gak begitu jauh katanya.


Bersantai-santai sejenak, kita jalan lagi ke arah Bugis Junction untuk makan siang. Berbekal catatan yang aku browsing di internet beberapa waktu lalu, kita cari makanan halal yang ada di Bugis Junction ini dan akhirnya menemukan resto Pizza Mania.

Di mall-mall katanya makanan-makanan ini sudah banyak yang bersertifikat halal dan ada sertifikat grade A,B dan C nya. Grade ini yang menentukan makanannya enak dan bersih.


Disambut bapak greater yang ramah, kita duduk dan memesan menu Creamy Chicken Pasta dan Mushroom Baked Rice Pizza Mania dan minuman segar ini (lupa namanya, yang merah ada rasa soda dan strawberrynya dan yang satunya rasa lime dan ada buah pala-nya, segar-segar asem ).







Di Singapore ini kita tidak perlu heran banyak orang tua yang masih bekerja, gesit dan sehat, karena pemerintahnya memfasilitasi para orang tua ini untuk bekerja agar tidak ketergantungan dengan anak-anaknya. Kerjanya pun tidak yang berat, misalnya greater di restaurant, hotel, stasiun MRT, cleaning service di bandara dan lain sebagainya. Jadi banyak orang tua yang berlalu lalang sendirian juga di stasiun MRT.

Badan pun masih lelah dan sedikit mengantuk, setelah makan siang, kita balik dulu ke hotel mau sitirahat dulu, isi tenaga untuk nanti malam dan besok jalan-jalan lagi :D

Sekitar jam 4-5 sore, kita selesai mandi dan sholat mau jalan-jalan ke Clarke Quay, tentunya naik MRT lagi, biar mudah dan gak nyasar, karena kita belum tau harus naik bus no berapa.

Berangkat melalui stasiun MRT di Ronchor, sampai di Clarke Quay udah jam 6 sore dan suasana udah gelap, tapi pemandangannya cantik karena diterangi lampu-lampu warna warni dari restaurant di sepanjang sungai di Clarke Quay ini dan juga boat-boat wisata. Langsunglah tanpa basa-basi kita keluarkan perlengkapan memotret kita, kita abadikan perjalanan ini sambil menyusuri sungai ini. Disini banyak wisatawan yang berkumpul sambil makan-makan dan menikmati pemandangan.



Di Clarke Quay ini kita sempat beli es Singapore yang legend itu :D Satunya seharga 1.50 $. Kita berdua sama-sama pilih yang rasa Yam dengan lapisan roti tawar.....Hmmm...ternyata rasanya enak dan lebih lembut dari yang biasanya kita makan di Jakarta.

Kita keliling lagi ke dalam mall yang ada di atasnya stasiun MRT, berencana mau cari makan malam. Ketemulah restaurant yang bertifikat halal, yaitu Nasi Lemak. Tapi sayang, pas kita kesana, ternyata restaurant nya udah tutup. Padahal jam baru aja menunjukkan pukul 9 malam.

Memilih jalan kembali ke hotel, tapi sebelumnya kita mampir dulu ke Bugis Junction cari makan malam. Di Bugis Junction pun ternyata sudah banyak yang tutup. Beli Old Chang Kee dan pizza nya Pezzo, karena udah malam kita dapat harga promo, 11$ untuk 3 potong pizza. Akhirnya kita beli seharga 22$ dan dapat 7 potong pizza. Abis semua? ya tentu tidak dong, kita simpan untuk sarapan besok pagi. Enak pizzanya, potongannya pun standardnya sama besarnya. Yang favorit aku adalah chicken mushroom. *fotonya terlewat, udah keburu abis baru ingat belum ke foto :D *


-= to be continued =-



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Senin, 12 September 2016

Romantic Journey DAY 3

Kuala Lumpur - Singapore, August 26th 2016,Friday


Tiba di bandara KLIA 2 masih jam 4 pagi..tapi bandara juga sudah ramai pengunjung. Tapi counter check-in kita jelaslah belum buka, kan pesawatnya juga masih jam 7 nanti hehehehe....Gak lama menunggu kira-kira 30-60 menit kemudian, counternya dibuka dan check in lah kita disana.

Khusus untuk penerbangan ke Singapore dengan Air Asia, bag tag nya udah harus kita cetak sebelumnya dari web Air Asia nya dan nanti di counter check-in kita tinggal kasih ke petugasnya dan nanti diberikan kantong berbahan solid plastik untuk bag tag nya.


Beruntungnya kita, gate boardingnya gak terlalu jauh dari pintu masuk, tidak seperti yang banyak dibilang orang kalo mau ke Indonesia, gate boardingnya ini jauh ada di ujung bandara. Santai dululah kita sambil menunggu gate boardingnya dibuka, juga jangan lupa untuk sholat subuh.

Masuk ke dalam musholla bandara, ternyata lagi-lagi kecepatan. Sampai di dalam mushola, ternyata masih baru mau adzan. Karena terlalu kecil musholla nya, jadi sholatnya harus antri, banyak juga antriannya. Jadi harus sabar-sabar ya antrinya :)

Gate boarding pun dibuka, dan gak lama panggilan untuk hot seat terdengar. Masuk ke pesawat dan karena kita, khususnya aku terlalu lelah dan capek, jadi sampai di pesawat, begitu take off langsunglah aku tertidur. Sampai harus dibangunin pak suami untuk mengisi imigration card. 

Penerbangan menghabiskan waktu kurang lebih satu jam. Gak lama rasanya baru aja kita tertidur, tau-tau udah sampai di terminal 1 bandara Changi, Singapore.

Cuacanya di dalam bandara ini ternyata sangatlah dingin, enak, sejuk :D Walau dingin, tapi aku harus tetap buka jaket, males berlama-lama membuka jaket nantinya untuk diperiksa di pemeriksaan badan dan koper/tas, karena aku gak mau membuat antrian terlalu lama karena proses buka jaket dll ini, juga lepas gesper dan jam tangan tentunya. Benar saja, orang di depan antrianku haruslah membuka cardigannya.

Dari situ kita ke antrian berikutnya ke counter cap imigrasi. Antriannya cukup panjang, tapi gak terlalu lama, karena mereka kerjanya sangat praktis, sistematis dan cekatan, dan juga ternyata petugas imigrasinya pun cukup ramah.

Ke bagian pengambilan koper, ternyata koper kita sudah tersedia di dekat rel nya. Karena mereka begitu cepat dan praktis kerjanya, koper sudah hanya tinggal beberapa penumpang saja.

Di bandara, pak suami putuskan untuk membeli no lokal, biar mudah komunikasinya. Harganya di banderol 30$ Singapore. Sebenarnya ada bonus tambahan untuk sim card ke dua yang harganya sangat murah. Tapi aku berpikir akan jarang pegang dan utak atik hape (mau menikmati liburan) dan bahwa di hotel nanti akan bisa memakai fasilitas wi-fi nya. Jadi, sim card kedua tidak kita beli.

Kagum dengan bandaranya. Beda dengan bandara Soekarno Hatta, bandaranya persis sekali dengan yang ada di film-film.xixixixi. 





Bandara dan counter check in-nya


Petunjuk barang-barang yang bisa kita bawadan tidak dalam koper bagasi dan kabin








Dinding Diorama Wisata Singapore



Sedikit lapar, lihat-lihat ada Swensens, jajan dululah disitu. Santai sejenak sambil menentukan kita akan naik apa dan bagaimana menuju hotel tempat kita menginap. Es krim strawberry cheese cake 1 scoop nya seharga 4,5$.




Dari terminal 1 ini, kita menuju ke stasiun MRT Changi dan menuju ke Tanah Merah transit sebentar lalu menuju ke stasiun Bugis. Cara membeli tiket MRT nya seperti beli tiket MRT di Kuala Lumpur kemarin, tapi bedanya tidak berbentuk token, tapi tiket seperti KTP dan uangnya yang dimasukkan ke mesin tidak bisa dalam pecahan diatas 5$, jadi siapkan banyak uang pecahan kecil dan koin ya...

Sebenarnya kalau untuk wisatawan ada yang namanya Tourist Pass, bisa untuk bus dan MRT, tapi karena di bandara antriannya ini panjang sekali, kita akhirnya beli yang one way ticket. Untuk tourist pass ini biasanya di banderol dengan harga 15$ per kartu. Juga karena kita ini pengen ngerasain yang namanya travelling, jadinya beli yang ticket one way ini.






Perjalanan dari Changi ke Bugis memakan waktu sekitar 1 jam. MRT nya dari Changi ternyata cukup ramai, tapi gak desak-desakan dan sesak. Sampai di stasiun Bugis, dan stasiunnya ini berada dibawah tanahnya Bugis Junction (seperti mall). Awlanya kita muter-muter di mall nya ini dengan maksud hati mau makan siang, tapi karena pak suami kelelahan sambil gerek-gerek koper, akhirnya kita cari hotel tempat kita menginap dulu.



Berbekal dengan peta hotel yang kita print dari google maps, letaknya memang tidak jauh dari Bugis ini dan gak lama pun kita menemukan hotelnya.

Hotel kita menginap ini di Ibis Hotel Bencoolen street. Masuk ke hotel, disambut bapak satpam dengan sambutan "monggo"....lhooo...otomatislah kita menoleh ramah ke bapak ini :D ceritanya si bapak ini nanti ya di halaman berikutnya.


Sebenarnya check in kamar masih sekitar 3 jam lagi, tapi karena kamar sudah bersih dan beres, akhirnya kita bisa masuk kamar. ahhh...akhirnya kita bisa istirahat sejenak dulu. Dan ini adalah hari Jum'at, sementara pak suami sholat Jum'at, aku pun santai-santai dulu di kamar sambil chit chat sama mama dan teman-teman di Jakarta, dengan memanfaatkan wi-fi gratis dari hotel ini.

Pak suami sholat di dekat hotel, jalan gak begitu jauh katanya.


Bersantai-santai sejenak, kita jalan lagi ke arah Bugis Junction untuk makan siang. Berbekal catatan yang aku browsing di internet beberapa waktu lalu, kita cari makanan halal yang ada di Bugis Junction ini dan akhirnya menemukan resto Pizza Mania.

Di mall-mall katanya makanan-makanan ini sudah banyak yang bersertifikat halal dan ada sertifikat grade A,B dan C nya. Grade ini yang menentukan makanannya enak dan bersih.


Disambut bapak greater yang ramah, kita duduk dan memesan menu Creamy Chicken Pasta dan Mushroom Baked Rice Pizza Mania dan minuman segar ini (lupa namanya, yang merah ada rasa soda dan strawberrynya dan yang satunya rasa lime dan ada buah pala-nya, segar-segar asem ).







Di Singapore ini kita tidak perlu heran banyak orang tua yang masih bekerja, gesit dan sehat, karena pemerintahnya memfasilitasi para orang tua ini untuk bekerja agar tidak ketergantungan dengan anak-anaknya. Kerjanya pun tidak yang berat, misalnya greater di restaurant, hotel, stasiun MRT, cleaning service di bandara dan lain sebagainya. Jadi banyak orang tua yang berlalu lalang sendirian juga di stasiun MRT.

Badan pun masih lelah dan sedikit mengantuk, setelah makan siang, kita balik dulu ke hotel mau sitirahat dulu, isi tenaga untuk nanti malam dan besok jalan-jalan lagi :D

Sekitar jam 4-5 sore, kita selesai mandi dan sholat mau jalan-jalan ke Clarke Quay, tentunya naik MRT lagi, biar mudah dan gak nyasar, karena kita belum tau harus naik bus no berapa.

Berangkat melalui stasiun MRT di Ronchor, sampai di Clarke Quay udah jam 6 sore dan suasana udah gelap, tapi pemandangannya cantik karena diterangi lampu-lampu warna warni dari restaurant di sepanjang sungai di Clarke Quay ini dan juga boat-boat wisata. Langsunglah tanpa basa-basi kita keluarkan perlengkapan memotret kita, kita abadikan perjalanan ini sambil menyusuri sungai ini. Disini banyak wisatawan yang berkumpul sambil makan-makan dan menikmati pemandangan.



Di Clarke Quay ini kita sempat beli es Singapore yang legend itu :D Satunya seharga 1.50 $. Kita berdua sama-sama pilih yang rasa Yam dengan lapisan roti tawar.....Hmmm...ternyata rasanya enak dan lebih lembut dari yang biasanya kita makan di Jakarta.

Kita keliling lagi ke dalam mall yang ada di atasnya stasiun MRT, berencana mau cari makan malam. Ketemulah restaurant yang bertifikat halal, yaitu Nasi Lemak. Tapi sayang, pas kita kesana, ternyata restaurant nya udah tutup. Padahal jam baru aja menunjukkan pukul 9 malam.

Memilih jalan kembali ke hotel, tapi sebelumnya kita mampir dulu ke Bugis Junction cari makan malam. Di Bugis Junction pun ternyata sudah banyak yang tutup. Beli Old Chang Kee dan pizza nya Pezzo, karena udah malam kita dapat harga promo, 11$ untuk 3 potong pizza. Akhirnya kita beli seharga 22$ dan dapat 7 potong pizza. Abis semua? ya tentu tidak dong, kita simpan untuk sarapan besok pagi. Enak pizzanya, potongannya pun standardnya sama besarnya. Yang favorit aku adalah chicken mushroom. *fotonya terlewat, udah keburu abis baru ingat belum ke foto :D *


-= to be continued =-



Tidak ada komentar:

Posting Komentar